Jakarta, 27 Juni 2020 – Komunikasi sejatinya bersifat cair, sehingga adaptasi terhadap perubahan dapat dilakukan beralih dengan cepat. Pada masa pandemi ini komunikasi dituntut untuk mengoptimalkan teknologi komunikasi yang ada untuk dapat lebih efektif dalam menyampaikan pesan.
Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) turut mendukung dan hadir pada diskusi membahas bagaimana melakukan penyesuaian dalam aplikasi teknologi komunikasi. Dalam webinar Kompasiana, Gather.inc, dengan topik “Face the Future: Communication Technology Shifting”, PERHUMAS hadir bersama Ketua Bidang Pengembangan PERHUMAS Muda, Rizky C. Saragih.
“Rasanya hampir seluruh pelaku industri merubah kegiatan offline-nya ke online ini menjadi menarik,” ungkap Rizky. Perubahan signifikan terjadi pasca pandemi Covid-19, ini meningkatkan penggunaan gawai untuk mencari informasi dan melakukan pekerjaan. Pertemuan-pertemuan berubah menjadi virtual.
Ini merubah gaya komunikasi antar manusia menjadi lebih dinamis. Yang menjadi menarik adalah kendala gangguan penyampaian pesan semakin terasa akibat gangguan jaringan pada teknologi komunikasi.
Pada akhirnya, fenomena pergeseran gaya komunikasi antar manusia ini tak luput dari pada beragam gawai dengan sejuta fitur canggihnya.
Ke depannya apakah metode tatap muka efektif untuk menyapa sesama setelah pandemi ini? Bincang diskusi ini mungkin menjadi mukadimah menuju perkembangan berikutnya tentang perkembangan gaya dan teknologi manusia dalam berkomunikasi dan tetap dengan Indonesia Bicara Baik.
“Menurut saya, bincang virtual ini merupakan inisiasi yang bagus dari Kompasiana untuk mempertemukan para komunitas dan warganet untuk membahas hal-hal yang positif dan inspiratif. Terima kasih untuk kolaborasi virtual yang membangun, untuk kita semua, Indonesia.” tutup Rizky.
Dengan perkembangan interaksi antar manusia dengan menggunakan teknologi komunikasi semakin intens, seruan Indonesia Bicara Baik menjadi semakin esensial. Dengan bicara baik, terutama dalam berkomunikasi melalui teknologi komunikasi, kita dapat lebih menghargai komunikasi interaktif. (FA)