KOTA BANDUNG, 28 Oktober 2016 — Sejumlah institusi memenangkan PR Execellence Award 2016 dan mendapatkan Anugerah dari organisasi humas terbesar dan pertama di Indonesia, PERHUMAS (Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia).
Pengumuman dilakukan di Aula Barat dan Timur Gedung Sate, Jl Dipenogoro, Kota Bandung, pada Jumat (27/10/2016) malam dalam salah satu rangkaian Konvensi Nasional Humas (KNH) 2016 pada 27-28 Oktober 2016 ini.
Menurut Agung Laksamana, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) PERHUMAS, pihaknya menggelar anugerah tahunan itu guna memberikan apresiasi atas hasil kerja public relations (PR), baik secara lembaga maupun personal.
“Juga,menciptakan semangat kompetisi positif insan PR berbasis kinerja dan kompetensi. Ajang prestis bagi praktisi PR,benchmarking program-program PR perusahaan dan pemerintah di Indonesia, serta memperkuat peran PERHUMAS sebagai organisasi PR di Indonesia yang mengembangkan kompetensi para professional humas,” katanya di Bandung, Jumat (28/10/2016).
Bertindak sebagai dewan juri dari PERHUMAS Excellence Awards 2016 adalah Dr. Dorien Kartikawangi, M.Si. (Ketua ), Ir. Heri Rakhmadi, IAPR (anggota), Tarsih Ekaputra, IAPR (anggota)
Agung Laksamana, M.Sc., MCIPR (anggota), dan Ita Kusmawati, SE, IAPR (anggota)
Sementara para pemenang antara lain kategori social and public campaign (Gerakan Nasional Non Tunai dari Bank Indonesia), Corporate PR Program (Jotun Preserves and Beautifies Jakarta’s Heritage Sites-Fortune PR), Marketing PR Program (Kampanye Susu Kental Manis “Sarapan Sempurna”-Frisian Flag), dan CSR Program (Future Leader-XL Axiata).
Selanjutnya Internal PR Program (3R Communication Revamp, Rise, Reinvent- XL Axiata), In House Magazine (Astra Magazine-Astra Internasional), dan Corporate Intranet (April Indonesia Portal-April Group). Selain itu, ada penghargaan untuk empat universitas pendukung Perhumas yakni Telkom University, Unisba, Unpad, Unla, dan UPI. Turut pula diberikan penghargaan spesial kepada Yayan Istiandi, Humas Bank Indonesia Jabar, sebagai pencipta Mars Perhumas.
Dalam Acara PERHUMAS night ini juga digelar Anugerah PERHUMAS, yaitu program terpenting dari rangkaian kegiatan Konvensi Nasional Humas sebagai amanah dari Anggaran Rumah Tangga PERHUMAS Bab V pasal 11. Seperti halnya tahun lalu Anugerah PERHUMAS disampaikan secara terbuka kriterianya dengan dukungan dari ISentia, perusahaan Media Intelligence yang menerapkan metode pengukuran dan analisa media, dan dikombinasikan oleh evaluasi dari Dewan Kehormatan PERHUMAS.
Adapun Kategori dan pemenangnya antara lain;
- Lifetime Achievement : Victor Siburian, Bsc (alm)
- Distinguished Service : Noke Kiroyan
- Contributing Service : BPC PERHUMAS Bandung
- Media : TribunNews.com
- Edukator Humas : Prof. Dr. Widodo Muktiyo
- Humas Korporat : Edi Sukmoro – Direktur Utama PT. KAI
- Humas Pemerintah : Agus Martowardojo – Gubernur BI
Promosi Jabar
Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Jawa Barat DeddyMizwar (Demiz) meminta even kehumasan di Jawa Barat, seperti Konvensi Nasional Humas (KNH) 2016 menjadi ajang strategis untuk lebih mengenalkan potensi investasi dan wisata di provinsi tersebut.
Menurut dia, konvensi merupakan ajang pertukaran informasi dan juga pengalaman diantara para peserta seluruh Indonesia, sehingga perlu disajikan informasi tentang Jawa Barat.
“Sebagai daerah tropis, Jawa Barat memiliki keragaman daya tarik wisata, baik alam, budaya, maupun budaya, yang dikenal dengan Gurilpas yakni Gunung, Rimba, Laut, Pantai, dan Seni Budaya,” katanya saat memberi sambutan ke sekitar 400 peserta KNH 2016 dalam Perhumas Night Award di Aula Barat dan Timur Gedung Sate, Kamis (27/10/2016) malam.
Selanjutnya, kata dia, Jawa Barat merupakan daerah dengan populasi terbesar Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 46 juta jiwa lebih dan secara administratif meliputi 27 Kabupaten/Kota.
Dan hal penting lainnya, sambung Demiz, yang perlu diketahui masyarakat Indonesia yang sedang melakukan kegiatan di Jabar adalah budaya keramahtamahan masyarakatnya antara lain prinsip Someah Hade ka Semah alias ramah ke tamu.
“Kesemuanya itu menjadikan Jawa Barat sebagai salah satu daerah kunjungan wisata di Indonesia, khususnya Kota Bandung yang dijuluki Paris Van Java. Ini tantangan kita semua, baik pemerintah, pelaku usaha, maupun masyarakat, untuk bersama mengembangkan potensi yang ada sehingga keberadaannya bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat,” sambungnya.
Demiz menuturkan, pihaknya juga merasa perlu memperkenalkan Gedung Sate sebagai salah satu ikon di Paris van Java kepada ratusan praktisi dan akedemisi humas di seluruh Indonesia itu.
“Pada masa perang kemerdekaan, tepatnya 3 Desember 1945, tujuh orang pemuda pejuang gugur mempertahankan Gedung Sate dari serangan Pasukan Gurkha. Saat ini, sebuah monumen peringatan bagi ketujuh pahlawan itu berdiri tegak di depan Gedung Sate,” kata seniman legendaris itu.
Seiring waktu, sosok atap Gedung Sate banyak diadopsi bangunan-bangunan resmi di Jawa Barat sehingga makin memperkuat keberadaan Gedung Sate sebagai bangunan bersejarah, sekaligus landmark Jawa Barat, khususnya Kota Bandung sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Barat.
“Karenanya, saya menyampaikan terima kasih kepada panitia penyelenggara yang telah berpartisipasi atas terselenggaranya pertemuan ini. Kepada peserta, semoga selama beberapa hari di Bandung mendapatkan kesan positif dan sekembalinya ke daerah masing-masing, kiranya kesan positif dapat disampaikan ke kolega agar kembali berwisata di Bandung ke depannya,” pungkasnya. (**)