Jakarta, 8 April 2021 – Dalam sesi Webinar TOP Digital Award 2021, Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) turut hadir bersama Dr. N. Nurlela Arief, Ketua BPC PERHUMAS Bandung, akrab disapa Lala. Pada rangkaian kegiatan tersebut Lala memberikan pandangannya seputar mengelola reputasi berbasiskan digital.
Lala, menjelaskan bahwa dalam tantangan digitalisasi adanya hambatan dalam digital seperti IoT, Bigdata, Artificial Intelligence. Tantangan dan hambatan digitalisasi mengubah trend menjadi kebiasaan atau behaviour, selanjutnya praktisi PR yang berkontribusi dalam BUMN dan BUMD dapat menawarkan program-program yang mensegmentasi lebih tepat tentunya akan lebih unggul dibanding dengan perusahan lainnya.
Maka dari itu pengumpulan data sangat penting untuk mendukung pengambilan keputusan bukan hanya dari intusi saja tetapi dari data yang didapatkan di lapangan. Karena pada saat ini perubahan model komunikasi berubah yang dahulu orang-orang mengkonsumsi dan memproduksi data hanya sedikit dan jarang, tetapi disaat ini lebih banyak mengkonsumsi dan memproduksi data, secara bersamaan sehingga data dapat termanfaat dengan baik.
“Every Company Is Media Company”
Dalam mengumpulkan data, jika dahulu untuk mengumpulkan data kita harus menyebarkan kuesioner dan juga survei, untuk saat ini kita disarankan untuk mengobservasi kebiasaan audience dengan langsung melihatnya dilapangan dengan settingan yang natural dan terlihat apa adanya, tetapi saat ini faktanya sudah berubah karena pengumpulan data banyak dapat di lakukan dengan cara lain selain itu dengan cara ini juga dapat mengoptimalkan data yang diperoleh seperti data digital melalui social media audience seperti facebook, instagram, dan sosial media lainnya.
Sebagai praktisi PR di BUMN dan BUMD, Lala menekankan bagaimana strategi untuk mengoptimalkan konten den pengetahun agar sejalan dengan program yang di jalankan, tentunya dengan Paid Media, Earned Media, Shared Media, dan Owned Media. Seperti contohnya ketika Harvard University memasang campaign registrasi di website atau media social, dan orang yang membutuhkan tentunya kan mengunjungi website Harvard University. Dan bagaiman cara untuk menyertakan konten yang objektif yaitu dengan mempengaruhi, mengedukasi, lalu memberikan aksi, dan yang terakhir melihat ketertarikan di internet.
Tidak hanya itu beliau kemudian menjelaskan bahwa adanya fungsi dari kehumasan dari BUMD dan BUMN merupakan fungsi manajemen yang harus mendukung sehingga dapat membentuk dampak reputasi seperti Digital, Centralized, Integritas. Dimana berisikan digital dan social media, international diplomancy, external communication, internal communication, hingga menjadi news & information management.