Dalam pandangan saya praktisi Public Relations adalah jembatan komunikasi dari suatu perusahaan / lembaga.organisasi kepada stakeholder nya. Stakeholder disini saya bagi menjadi dua bagian yaitu Stakeholder Internal seperti Pemegang saham, Manajemen serta karyawan termasuk keluarganya serta pensiunan, sedangkan Stakeholder eksternal adalah Media, Pemerintah, DPR, Komunitas serta Konsumen dan masyarakat secara keseluruhan.
Seorang Public Relations selain sebagai penghubung juga harus bisa menjadi juru bicara dari sebuah perusahaan dan menjadi perwakilan dari perusahaan dalam setiap kegiatan korporasi misalnya berupa pertemuan, diskusi dsb.
Public Relations yang ideal adalah yang bisa netral dan bisa menjadi penyambung lidah antara karyawan / serikat karyawan kepada jajaran top manajemen perusahaan karena tidak semua hubungan antara serikat karyawan dengan top manajemen harmonis. Dalam hal ini PR harus bisa memposisikan diri netral yaitu berdiri di antara kedua pihak sebagai mediator.
Suatu hal yang tidak kalah penting yaitu PR harus berfikir strategis dan bisa menyiapkan konten untuk mempengaruhi opini public dan agenda setting serta tahan banting terhadap tekanan dari berbagai pihak apalagi dalam waktu perusahaan sedang mengalami krisis dan harus siap sedia standby 24 jam mengawal krisis tersebut.
Jadi PR itu bukan hanya penampilan serta gaya busana yang baik, itu hanya pelengkap dari hal – hal di atas yang telah disebutkan sebelumnya. Hal pendukung lainnya adalah hobby yang mendukung dengan profesi ini yaitu hobby membaca dan menulis karena profesi ini tidak jauh dari kedua hal tersebut. Digital savy juga menjadi salah satu persyaratan karena PR juga mengelola sosial media perusahaan.
– Akhmad Zulfikri, Korporat Komunikasi PT. Hutama Karya (Persero) dan ICON PR 2017 versi Majalah PR Indonesia (http://m.prindonesia.co/detail/673/Siapakah-ICON-PR-INDONESIA-2017)