Jakarta, 24 Agustus 2020 – Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) hadir dalam webinar yang diselenggarakan KEMENDAGRI. Dengan tajuk KEMENDAGRI Goes to Campus! Nasional Is Me! bekerjasama dengan Heartline Radio melalui Heartline Network yang juga disiarkan bersama Persatuan Radio TV Publik Daerah seluruh Indonesia.
Dipandu oleh Soni Mongan dan Frans Nickolas, PERHUMAS bersama Agung Laksamana, Ketua Umum PERHUMAS berkesempatan untuk menyiarkan semangat #IndonesiaBicaraBaik dengan topik NASIONAL IS ME! Indonesia Bicara Baik.
Membangun semangat optimisme di Indonesia tidaklah mudah. Banyak sekali konten-konten positif dan prestasi-prestasi Indonesia baik dari segi ekonomi, budaya, tourism, dan dunia bisnis yang belum banyak diketahui oleh masyarakat luas. Semangat pesismisme mengenai Indonesia justru merupakan hal yang paling banyak diketahui oleh masyarakat luas. Hal tersebutlah menurut Agung, yang menjadi sebuah esensi dari terbentuknya gerakan #IndonesiaBicaraBaik.
“Kami para pengurus melihat bahwa Indonesia memiliki banyak prestasi, bahkan Bank Dunia juga melihat bahwa Indonesia memiliki peringkat yang tinggi untuk bisa membangun bisnis di dunia. Pihak lain melihat bahwa Indonesia mampu dan memiliki potensi yang cukup besar dalam hal ini, akan tetapi justru masyarakat Indonesia sendiri yang tidak melihat hal itu. Ini menjadi sebuah kekhawatiran tersendiri bagi kami.” ungkap Agung.
Humas pada era ini memiliki tantangan tersendiri, sebab masih sangat banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang apa itu Humas beserta peran dan fungsinya. Peran dan fungsi Humas sendiri adalah untuk membagikan konten-konten positif dan prestasi mengenai Indonesia, baik organisasi dan individu mengenai nasionalisme kita kepada seluruh masyarakat sehingga dapat membangun kepercayaan dan reputasi yang baik.
Dalam pemaparannya, Agung menyampaikan betapa pentingnya peran dan fungsi Humas. Menurutnya, apabila kita mengetahui dan memahami dengan baik apa saja peran dan fungsi Humas, maka kita akan menyadari bahwa ternyata kita adalah Humas untuk diri kita sendiri, keluarga, organisasi, dan pada akhirnya kita adalah Humas untuk bangsa Indonesia ini.
Dalam hal ini terlihat jelas bagaimana fungsi Humas begitu penting dan dibutuhkan untuk bisa memupuk semangat optimisme diri serta menyebarkan banyak hal-hal positif untuk membangun bangsa. Seperti yang kita ketahui bahwa akhir-akhir ini ada banyak sekali informasi yang beredar tanpa jelas kebenaran informasinya.
“Saat ini hoax yang paling banyak terjadi adalah di industri kesehatan. Seperti informasi-informasi terkait obat mengatasi kanker, COVID-19 dan segala macam. Semua orang berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama dalam membagikan informasi tanpa tau sumber yang jelas. Tanpa mereka sadar bahwa yang seharusnya dilakukan di dunia digital saat ini adalah ‘Think Before Sharing’.” Tambah Agung.
Saat ini masyarakat dituntut untuk bisa lebih berhati-hati dalam menerima dan membagikan informasi, karena informasi yang berasal dari teman atau keluarga terdekat belum tentu memiliki sumber yang benar dan terpercaya. Agung juga menambahkan bahwa setiap orang bisa menjadi Humas, sebab profesi Humas cukup generalist. Kita semua berkompetisi, karena saingan terbesar kita bukan hanya mereka yang memiliki background komunikasi, tetapi saingan terbesar kita justru mereka yang berasal dari jurusan lain. Tidak hanya itu, Agung juga menyampaikan betapa pentingnya dukungan pemerintah dalam menciptakan persepsi baik dari sebuah Negara. “Karena di era digital seperti saat ini, perception is reality.”, Tutupnya.