Jakarta, 18 Juni 2021 – Elemen komunikasi sangat dibutuhkan di masa pandemi saat ini agar penyampaian informasi menjadi efektif. PR memiliki peran sebagai representasi organisasi dalam membangun dan memelihara hubungan baik antara organisasi dengan seluruh publik. Dibutuhkan strategi khusus dalam membentuk dan melindungi citra dan reputasi organisasi di situasi saat ini. Oleh karena itu, The Iconomics didukung oleh PERHUMAS menggelar seminar yang bertemakan “Strengthening Reputation During Pandemic”.
Pada kesempatan ini, Ketua Umum PERHUMAS, Agung Laksamana, menyampaikan materinya mengenai reputasi di new era. “Kita semua harus beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi. Dalam kurun waktu singkat, masa pandemi telah merubah perilaku diberbagai lini hingga perubahan perilaku masyarakat. Reputasi bisa dengan satu klik hilang di new era, dimana informasi saat ini begitu cepat tersebar luas dan membentuk berbagai macam persepsi di masyarakat,” ungkap Agung.
Selanjutnya, beliau menyampaikan beberapa poin utama dalam memperkuat reputasi saat ini, dimana hal utama yang harus diperhatikan adalah meriset apa yang sudah di mulai, sejauh mana reputasi di nilai di mata publik. PR harus dapat beradaptasi terhadap perubahan trend konsumen. Disinilah kreativitas PR dubutuhkan untuk berinovasi secara kreatif dalam membentuk reputasi terhadap seluruh masyarakat.
Strategi komunikasi menjadi peranan penting bagi seorang PR dalam mengatasi krisis pandemi Covid-19. Beliau menyatakan bahwa Seorang PR harus memiliki konsep yang matang dengan mengelaborasi seluruh informasi dan menjadi sebuah pesan yang dapat disampaikan ke masyarakat. Dibutuhkan skill menulis seorang PR dalam menyampaikan dan mengemas informasi dengan memanfaatkan teknologi dan new media untuk mendapatkan attention publik dan membangun reputasi yang positif.
Di akhir pemaparan materi, beliau menyampaikan bahwa 75% krisis bermula dari internal. Hal ini menjadi suatu pengukuran dalam membentuk sebuah reputasi.
“Employee menjadi greatest asset dalam membangun reputasi, saya usulkan strengthening reputasi harus berawal dari internal kita, dari internal employee kita,” ujarnya.
Dengan memperhatikan internal perusahaan, kita dapat mempertahankan karyawan yang berkualitas hingga akhirnya internal perusahaan dapat dengan optimal menyampaikan pesan dan menciptakan trust dan persepsi positif kepada masyarakat.