Jakarta, 12 Agustus 2020 – Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI mengadakan Konsolidasi Strategi Pencitraan Publik Tahun 2020.
Memenuhi undangan tersebut, Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) hadir sebagai salah satu narasumber dalam Konsolidasi. Bersama dengan Haviez Gautama, Bidang Kerjasama Strategis PERHUMAS.
Konsolidasi Strategi Pencitraan Publik Tahun 2020 dengan tema “Berani Belajar Berubah” Tahap Ke-2 yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, PERHUMAS menyampaikan pandangan dan berbagi pengalaman dalam literasi dan narasi.
Dalam pemaparannya Haviez menyampaikan kiat-kiat menyusun strategi komunikasi. Menurut Haviez, menyusun strategi komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai langkah. Pertama, menetapkan tujuan kampanye secara spesifik. Menentukan sasaran khalayaknya, lalu kenali dan prioritaskan isu-isu seputar topik yang ingin diangkat.
Kemudian kembangkan narasi dan pesan-pesan kunci, dan jangan lupa formulasikan kanal distribusi informasi yang tepat. Selanjutnya adalah mengimplementasikan kampanye dengan sebaik mungkin, dan melakukan evaluasi terhadap hasil-hasil dari aktivitas yang dijalankan.
“Dalam melakukan kegiatan pencitraan Humas perlu berhati-hati, jangan sampai pencitraan yang dilakukan malah mendapat persepsi negatif. Untuk itu Humas tidak hanya bernarasi, namun juga mendorong keterlibatan masyarakat dengan kolaborasi.” Disampaikan Haviez dalam sela-sela paparan dengan topik Literasi dan Narasi dalam Komunikasi Publik.
Pada kesempatan ini juga tidak lupa PERHUMAS menyampaikan kepada para peserta konsolidasi pentingnya menyuarakan ‘bicara baik’ di masyarakat. Dengan menanamkan #IndonesiaBicaraBaik diharapkan lahir narasi-narasi bernuansa optimis dari masyarakat yang akan mendorong baiknya citra suatu bangsa. (FA)