Bandung – Perhimpunan Hubungan Masyarakat (PERHUMAS) BPC Bandung/Jawa Barat menilai tantangan komunikasi sepanjang tahun ini cukup berat, di antaranya penyebaran informasi bohong (hoax) yang massif, di mana informasi kini mudah tersebar begitu cepat tanpa adanya kroscek.
Diakui Ketua PERHUMAS BPC Bandung/Jabar Nurlaela Arief, berita hoax merupakan tantangan tersendiri bagi humas, terlebih apabila itu menyangkut institusi tempat di mana seorang humas bekerja. Belum lagi, kata dia, publikasi berita negatif yang tidak cover both side.
“Berita hoax dan publikasi negatif yang tidak cover both side cukup dominan menerpa para pegiat humas, terutama bagi mereka yang aktif di BUMN maupun instansi pemerintah di Bandung,” katanya, Jumat (9/6/2017).
Karena itu, kata dia, PERHUMAS Jabar terus mengkampanyekan dalam berbagai kesempatan ‘Indonesia bicara baik’ untuk mengedukasi siapa aja minimal perusahaan-perusahaan untuk terus melakukan ini. “Ini tantangan menarik bagi kami,” katanya.
Sejak Februari lalu, PERHUMAS melakukan pertemuan membahas mengenai berbagai tantangan saat ini. “Sempat beberapa waktu lalu dari Humas BI berbagi cerita mengenai berita hoax setelah peluncuran uang baru BI tahun 2016, itu jadi pelajaran buat kami semua,” ujar Lala.
Ia menambahkan PERHUMAS Bandung/Jabar berencana akan melakukan media visit ke media massa, Bangkok Post, pada akhir Juli 2017. Kunjungan tersebut untuk meningkatkan networking, media relations dan meningkatkan kompetensi praktisi humas dalam berhubungan dengan media di Asia Tenggara.
Selain ke Bangkok Post, kata Lala, juga akan beraudiensi dengan Thailand PR Association dan Burapha University. Diharapkan dari kunjungan singkat tersebut mampu menjalin hubungan secara praktisi, organisasi, dan akademisi.