“Intinya, menjaga hubungan baik. Yang berbeda adalah stake holder dan content-nya,” ungkap Budi Primawan, Head of Public Relations PT LG Electronics Indonesia tentang resep sukses membangun divisi public relation (PR) di sebuah perusahaan.
Itu sebabnya, Budi mengaku memiliki pengalaman yang sama ketika membesut PR di sejumlah perusahaan. Mulai dari perusahaan telekomunikasi XL–persis selepas ia lulus dari Universitas Indonesia jurusan Ilmu Politik, perusahaan farmasi Aventis, produsen semen Holcim, hingga akhirnya bergabung dengan perusahaan elektronik LG di tahun 2011 lalu.
Bagi kelahiran Bandung 5 Maret ini, yang terpenting dalam membesut divisi PR adalah jangan besifat insidental ketika crisis terjadi. “Ada crisis maupun tidak ada crisis, PR harus tetap berjalan dan hubungan baik harus tetap dibina,” tegasnya.
Menurutnya, boleh jadi hubungan baik dengan stake holder yang dibina ketika tidak terjadi krisis bisa menjadi modal sekaligus tabungan kalau-kalau crisis menimpa di kemudian hari.
Kendati lulus dari ilmu politik, sejak awal membina karir hingga sekarang, Budi konsisten menekuni dunia PR dan corporate communication. “PR sangat dinamis. Saya juga bisa ketemu banyak orang dan bisa tahu aneka isu perusahaan,” Budi beralasan.
Di LG, ayah dari Michail Avatar Primawan (6 tahun) ini bermisi menjadikan LG sebagai nasional brand. Termasuk, membuat LG makin dekat di hati masyarakat.
Ada sejumlah program yang sudah dan akan dijalankan. Antara lain, program marketing PR dan Corporate Social Responsibility (CSR) bertajuk “LG Loves Indonesia”.
Budi mengingatkan, “Satu hal yang penting dingat adalah sukses setiap program PR adalah karena adanya kerja tim yang solid. Tidak hanya tim PR, tetapi juga kerja solid dengan tim-tim lainnya.” (Dwi Wulandari)