BANDUNG – Sekitar 420 mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Pasundan (Unpas) menggelar Workshop Kompetensi Pendukung Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) untuk mahasiswa angkatan 2019.
Acara ini digelar selama 4 hari, dari Senin 13 sampai dengan, Kamis 17 November 2022, di Aula Kampus Unpas, Jalan Lengkong, Kota Bandung.
Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Fisip Unpas, Rasman Sonjaya mengatakan, SKPI adalah dokumen tambahan diluar ijazah dan transkip nilai.
Jika dulu hanya dibekali dengan Ijazah dan transkip nilai, mulai angkatan 2019, pihaknya akan membekali dengan SKPI.
“SKPI adalah penjelasan tentang kondisi objektif mengenai prestasi dan kompetensi yang dimiliki oleh mahasiswa, dengan dokumen itu juga menujukan kesiapan mereka untuk bisa diterima di dunia kerja,” ujar Rasman, Rabu (16/11/2022).
Menurut dia, komponen dari SKPI itu adalah, prestasi selama mahasiswa kuliah, baik itu kegiatan workshop, seminar, termasuk di dalamnnya adalah workshop kompetensi.
Oleh karena itu, pihaknya bermitra dengan empat lembaga yang terpilih, pertama PERHUMAS. Pihak kampus menggelar Junior Public Relations (PR).
Kedua, PWI Jabar, menggelar jurnalis praktis. Ketiga, Gema Nusa untuk Workshop Public Speaking dan serta keempat, Chlorine Digital Media untuk Workshop Digital Marketing.
“Tujannya, kita ingin melaksanakan amanah Undang-Undang no 12 tahun 2012. Kedua, kita akan melaksanakan amanah Kemenristekdikti no 59 tahun 2018, bahwa perguruan tinggi harus menerbitkan SKPI,” imbuhnya.
Bahwa dengan bekal SKPI ini, lanjut dia, mahasiswa Unpas, khususnya Ilmu Komunikasi punya keunggulan dibandingkan dengan lulusan lain yang belum memiliki SKPI, karena dengan SKPI ini dunia kerja akan memandang bahwa sarjana ini sudah kompeten untuk masuk ke dunia kerja.
“Tujuannya adalah kita ingin memberikan nilai lebih kepada lulusan kita, supaya mereka bisa berkompetensi di dunia kerja,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Dekan I, Kunkunrat menambahkan, dengan mengikuti kegiatan ini, lulusan ini nantinya dia akan melihat masa depan dalam tiga hal, pertama studi lanjut, bekerja di tempat yang ditujunya dan berwirausaha.
“Studi lanjut itu kan memerlukan tes potensi akademik, disitu ada keterhubungan. Di dunia usaha, dan di dunia kerja, perusahaan, baik itu intstitusi swasta maupun negeri, itu kan melihat kompetensinya, apa tambahannya,” papar Kunkunrat.
Dia berharap, tentu ini adalah kegiatan yang memberi keringanan untuk stakeholder memilih sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan keperluannya.
“Untuk itu harapan saya, terus ini dikembangkan menjadi aktivitas yang betul-betul proposional, menampilkan kompetensi mahasiswa yang sebenarnya. Memang di Fisip Unpas ini yang ditekankan adalah angkatan 2019 ini,” tambahnya.
Sumber: RadarBandung.id