Bandung, 10 November 2020 – Dalam rangkaian menuju KNH20, Badan Pengurus Cabang (BPC) PERHUMAS Bandung kali ini mengadakan acara dengan tema yang berbeda. Mengangkat tema “Diskusi Buku Indonesia Bicara Baik II”, BPC PERHUMAS Bandung mengundang salah penulis artikel buku tersebut dan pengurus projek buku.
Diskusi yang dilakukan secara daring ini dihadiri oleh beragam kalangan baik dari praktisi, akademis hingga mahasiswa komunikasi. Hadir sebagai narasumber pada diskusi buku ini Hadi Purnama, Project Officer Buku Indonesia Bicara Baik II dan Indra Ardiyanto, Head of Integration & Communication GGF dan merupakan salah satu penulis artikel buku Indonesia Bicara Baik II.
Pada masa Pandemi Covid-19 muncul krisis multidimensional berskala global, kita perlu menuangkan perspektif positif dalam memandang Pandemi Covid-19 ini ke dalam karya tulis. Ini merupakan kontribusi PERHUMAS dalam memberikan solusi positif dalam bentuk pemikiran sebagai upaya mitigasi krisis di masa depan. Dan buku Indonesia Bicara Baik II di saat Pandemi Covid-19 ini merupakan kontribusi BPC PERHUMAS Bandung untuk masyarakat Indonesia.
“Kita ingin memberi kontribusi positif dalam bentuk pemikiran dan ini juga sebagai tradisi di PERHUMAS. Pemikiran-pemikiran tentang isu apapun yang diangkat, tidak hanyak untuk kalangan terbatas saja tetapi juga untuk masyarakat Indonesia.” ucap Hadi.
Sebagai salah satu penulis artikel dalam buku Indra menyoroti aspek Komunikasi Internal dalam mengantisipasi krisis saat bencana. Perlu strategi khusus dalam implementasi komunikasi krisis di perusahaan pada masa Pandemi Covid-19.
Peran strategis yang dijalankan adalah dengan membuat citra perusahaan yang positif di media lokal dan nasional. Mengamankan reputasi dan brand perusahaan. Kemudian integrasi data yang baik bagi perusahaan. Kemudian meningkatkan kesadaran internal komunikasi secara berkelanjutan.
“Komunikasi internal merupakan kunci sebuah organisasi dalam membangun sebuah kondisi dimana karyawan merasa bangga untuk bekerja dan menciptakan rasa aman. Tren infografis sebagai komunikasi internal merupakan alternatif solusi ditengah Pandemi Covid-19.” ungkap Indra.