Jakarta, Rabu, 07 Oktober 2015 – Bertempat di Aula STIKOM InterStudi, PERHUMAS bekerjasama dengan STIKOM InterStudi mengadakan PERHUMAS Roadshow to Campus dengan tema “Reposisi Government PR dan Media Baru”. Dalam acara PERHUMAS Roadshow to Campus kali ini bukan hanya melakukan seminar tetapi juga ada pelantikan PERHUMAS Muda STIKOM InterStudi. Untuk acara seminar PERHUMAS Roadshow to Campus menghadirkan pembicara Bapak Gatot S. Dewa Broto (Mantan Humas Kominfo dan Jubir Kemenpora), Heri Rakhmadi (Director of Bamboedoea PR sekaligus Wakil Ketua Umum BPP Perhumas) dan DR. Gun Gun Heryanto, MSi.
Saat ini peran humas di institusi-institusi pemerintahan tidak bisa dipandang sebelah mata. Seiring dengan tuntutan reformasi termasuk reformasi dibidang birokrasi, pemerintah wajib menyelenggarakan aktifitasnya dengan memenuhi kriteria asas-asas pemerintahan yang baik. “Transparancy” menjadi salah satu ukuran dari suatu penyelenggaraan pemerintahan. Masyarakat berhak mengetahui informasi apapun dari pembuat dan pelaku kebijakan.
Humas pemerintahan memiliki peran yang sangat strategis dan “berat”, bukan hanya sekadar melakukan pencitraan lembaga, tetapi juga membawa lembaga pemerintahan ke posisi yang bermartabat terhadap publik internal dan eksternal. Karena itu, secara tersurat maupun tersirat, humas pemerintahan harus benar-benar menjadi corong yang ideal dan profesional, yang didukung penuh oleh kepala daerah, publik internal dan publik eksternalnya agar fungsinya maksimal.
Peran Strategis Humas Pemerintah Credibility Menjadi sumber informasi yang dipercaya media atau publik. Context Isi informasi sesuai dengan karakteristik khalayak sasaran dan media. Clarity Informasi disampaikan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh publik dan media.
Praktisi dan akademisi hubungan masyarakat (Humas) dipacu lebih kompetitif dalam mencetak tenaga terampil Humas. mendatang. Perguruan tinggi ditantang untuk menghasilkan lulusan dengan keahlian khusus kehumasan, yaitu tenaga Humas yang terampil, handal dan dapat bersaing dengan tenaga kerja dari luar negeri.